Sunday 22 October 2023

Current Trends In Education : SMART STEAM Classroom

 



Oleh: Markus Heri Prasetyo, S.T.



Saat ini Indonesia dalam masa reformasi pendidikan, terutama era pendidikan digital. Perkembangan teknologi informasi sangat cepat dan berkembang semakin pesat, maka dari itu perlu mengimbangi perkembangan teknologi ini dengan sumber daya manusia yang berkualitas agar ke depannya mampu menghadapi tantangan dan mampu bersaing. Perkembangan teknologi di era digital ini bisa dikatakan sudah tidak dapat dipungkiri lagi apalagi ditolak. Dampaknya sudah merambah kemana-mana, mulai dari industri retail, perbankan, hingga pendidikan. Industri 4.0 dalam dunia pendidikan memunculkan : Augmented Reality, Virtual Reality, Machine Learning, Big Data, IOT (Internet Of Things), Social Media Learning dan Mobile Computing.


Dengan adanya tren ini, mau tak mau kita dituntut untuk bisa mengikuti perkembangannya. Ikut atau ditinggal, hanya itu pilihannya. Apabila dulu informasi dan ilmu pengetahuan hanya bisa diakses melalui buku, kini hal yang sama hanya sejauh genggaman saja. Melalui gadget, berbagai ilmu tak terbatas bisa diakses hanya dalam beberapa detik. Perkembangan teknologi telah mendemokratisasikan semua informasi, ilmu pengetahuan, dan pendidikan. Ini juga menjadi kunci untuk mencapai cita-cita sumber daya manusia unggul yang nantinya mampu bersaing di tingkat global. Oleh karena itu, kita harus mulai mengambil langkah untuk beradaptasi dengan perkembangan ini.



Saya berniat akan memulai Smart Classroom di lingkup sekolah saya dan menggabungkannya dengan STEAM (Science, Technology, Engineering, Art and Mathematics) dengan nama Smart STEAM Classroom. Pembelajaran untuk masa depan tidak hanya cukup pengetahuan kognitif, afektif saja tetapi seyogyanya perlu membekali siswa dengan hal-hal fundamental skill sebagai berikut:

  1. Creativity skill.

  2. Communication skill.

  3. Collaboration skill

  4. Critical Thinking skill

  5. Computational skill.

Siswa yang terampil yang akan mampu menghadapi tantangan masa depan, tentunya juga dibekali dengan biblical worldview dalam pembelajaran sehingga pandangan technology masa depan yang semakin global dengan nilai-nilai kekristenan yang melekat pada diri pribadi setiap siswa.


Pentingnya Smart STEAM Classroom: 

Smart STEAM Classroom bertujuan untuk mengembangkan kemampuan belajar siswa dan membuat materi pembelajaran menjadi lebih menarik untuk dipelajari dan karenanya meningkatkan hasil siswa. 

Smart Classroom sendiri adalah produk pendidikan generasi baru yang membantu siswa mendapatkan nilai lebih dan merupakan langkah menuju masa depan pendidikan. Melalui proses, peserta didik mengaktifkan dan membangun latar belakang pengetahuan, memproses informasi, mengubah pembelajaran mereka menjadi produk yang menunjukkan apa yang mereka ketahui, dan merefleksikan pembelajaran mereka. 


Smart STEAM classroom yang akan kami kembangkan di sekolah akan menyediakan:

  1. Siswa dan guru menggunakan komputer mereka yang terhubung dalam jaringan yang sama dan dikelola dalam satu Classroom Manajemen, sehingga aktivitas daring siswa dan guru terhubung dan semua aktivitas siswa dapat dikontrol oleh guru melalui Classroom manajemen. Classroom manajemen bisa dipilih dari platform yang sekarang sudah tersedia oleh Lenovo, ACER, HP, ScreenBeam dan lain-lain, tentunya dengan menganalisa kelebihan dan kekurangan dari platform yang tersedia, dan menyesuaikan dengan kebutuhan sekolah.

  2. Nantinya ketika siswa dan guru terkoneksi dalam jaringan sekolah, maka daftar kehadiran siswa otomatis tercatat.

  3. Dalam proses pembelajaran, guru dapat memilih dari berbagai teknologi sinkron termasuk: Presentasi slide, Konferensi audio dan video, berbagi aplikasi, papan tulis bersama.

  4. Interaksi dengan siswa dimana siswa dapat menunjukkan kapan mereka ingin berbicara dengan mengangkat tangan. Guru dapat membiarkan siswa berbicara melalui konferensi audio dan video (jika jarak jauh). Guru dan siswa dapat menggunakan pesan instan dan mengobrol. Guru dapat mengajukan pertanyaan kepada siswa. Siswa dapat bekerja bersama dalam kelompok.

  5. Para siswa memiliki akses ke materi pelajaran bersama mereka, sehingga mereka dapat merencanakan studi mereka dengan nyaman. 

  6. Materi pembelajaran yang lebih menarik dan disukai siswa dimana kurikulum yang kita terapkan akan kita kawinkan dengan model pembelajaran STEAM dengan memilah materi pokok-pokok silabus dari beberapa mata pelajaran dan bisa jadi mengintegrasikan dalam pembelajaran digital dan berbasis STEAM. Misalnya mengintegrasikan topik pressure di fisika dengan bangun ruang di pelajaran Matematika, memadukannya dalam bungkus Engineering dengan proyek mendesain jembatan, dikolaborasikan dengan penggunaan Technology dengan menghubungkan jembatan tersebut yang dilengkapi dengan sensor-sensor pressure pada jembatan yang dilewati mobil2 mainan,sensor  tersebut dihubungkan dengan microcontroller yang terkoneksi dengan laptop. Melalui proyek ini, siswa dalam kelompoknya akan berkolaborasi, dan memikirkan secara kritis bagaimana merancang bangun suatu jembatan yang kokoh untuk dilewati kendaraan-kendaraan bermotor dengan berat tertentu. Skill-skill yang diharapkan akan terasah dengan baik, selain itu anak akan ketagihan untuk belajar. 


Karakteristik Smart STEAM Classroom yang dirancang sebagai berikut ini:

  1. Pembelajaran yang lebih adaptif: Setiap kelas akan selalu memiliki siswa dari berbagai jenis kemampuan belajar di dalamnya yang sering menyulitkan guru untuk memastikan bahwa mereka semua memahami konsep. Pendekatan modern pembelajaran adaptif memberi siswa kebebasan untuk belajar dengan kecepatan mereka sendiri dan dengan cara yang paling nyaman bagi mereka.

  2. Pembelajaran kolaboratif: Belajar melalui kolaborasi adalah salah satu bentuk pembelajaran yang paling efektif. Mengajar dan belajar secara terpisah sangat membatasi dan menghambat kemajuan. Belajar dalam kelompok meningkatkan cakupan pembelajaran dan mengembangkan pemikiran kritis. Kegiatan pembelajaran kolaboratif meliputi penulisan kolaboratif, proyek kelompok, pemecahan masalah bersama, debat dan banyak lagi. Pembelajaran kolaboratif mendefinisikan kembali hubungan antara siswa dengan guru  di kelas.

  3. Perangkat komputer: Komputer tersedia di ruang kelas modern, karena ini adalah alat penting untuk siswa abad ke-21 dan mengganti utilitas pena dan kertas. 

  4. Saling menghormati: Guru dan siswa harus selalu menghormati satu sama lain. Karena sekarang peran guru tidak lagi menjadi orang bijak di panggung, siswa tidak boleh melupakan nilai mereka karena mereka akan selalu menerima bimbingan dari mereka. Juga, guru harus mendorong siswa untuk berbicara dengan percaya diri dan menghargai pendapat mereka.

  5. Penilaian berbasis kinerja: Penilaian berbasis kinerja reguler dilakukan oleh guru melalui berbagai metode yang tidak terbatas pada tes. Ini bisa dengan melakukan kuis dan jajak pendapat.

  6. Student-centric: guru memainkan peran fasilitator. Mereka membantu siswa berpikir kritis. Siswa menemukan dan menguasai konsep baru. Lingkungan kelas yang berpusat pada siswa mengutamakan minat siswa dan berfokus pada kebutuhan, kemampuan, dan gaya belajar setiap siswa.

  7. Siswa bertanggung jawab atas pembelajaran mereka: Ketika siswa didorong untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran mereka sendiri, mereka menjadi bertanggung jawab atas pembelajaran mereka.

  8. Siswa memahami dan mengikuti aturan dan prosedur: Lingkungan belajar direncanakan dengan cermat dan terorganisir dengan baik. Aturan kelas, prosedur, dan pemberitahuan tentang kegiatan yang akan datang diposting di tempat yang nyaman untuk membantu siswa tetap di jalur. Siswa terus didorong untuk mengingatkan mereka tentang tujuan dan tanggung jawab mereka. Mereka mengikuti rutinitas kelas dan memahami apa yang diharapkan dapat mereka capai setiap hari dan bagaimana mereka melakukannya.

  9. Sistem kerja yang inovatif untuk guru dan manajemen sekolah: Lingkungan kelas yang menarik diperlukan untuk kegiatan yang cerdas dan inovatif. Kelas akan lebih menarik, inovatif, ramah siswa, sehat dan kelas yang lebih menarik. 


Tujuan menerapkan Smart STEAM Classroom di sekolah adalah sebagai berikut ini:

  1. Untuk menstimulus guru yang: Open mind, open heart dan open will.

  2. Untuk membantu guru menghadapi tantangan baru dan mengembangkan kemampuan dan kinerja siswa.

  3. Untuk memungkinkan guru mengakses konten dan informasi multimedia yang dapat digunakan untuk mengajar siswa secara lebih efektif. Sumber kurikulum yang kaya secara visual dan pedagogis.

  4. Untuk memungkinkan para guru untuk mengekspresikan pandangan mereka dan memastikan bahwa setiap anak memahami konsep yang dilakukan yang pada akhirnya mempengaruhi pencapaiannya.

  5. Untuk memungkinkan konsep dipahami dengan jelas. Untuk membuat konsep abstrak menjadi lebih nyata, sehingga mudah untuk dipahami.

  6. Untuk memiliki pengajaran interaktif dan langsung untuk menguraikan dan membandingkan objek dan persepsi yang berbeda terhadap konsep-konsep tertentu

  7. Untuk merancang modul kelas cerdas yang memungkinkan siswa untuk memvisualisasikan konsep jauh lebih baik daripada gambar statis. Visual dan animasi yang siswa tidak akan pernah lupa.

  8. Untuk menjadikan belajar pengalaman yang menyenangkan bagi siswa. Aktivitas dan permainan ataupun proyek membuat proses belajar mudah.

  9. Untuk membuat perpaduan teknologi yang efektif dengan ruang kelas

  10. Untuk meningkatkan pemikiran kreatif dalam proses pembelajaran untuk memvisualisasikan konsep dan praktik dengan model dan demonstrasi dan praktik.

  11. Untuk mengoptimalkan penggunaan e-sumber daya, buku elektronik, jurnal elektronik, protokol, catatan kuliah, film dokumenter dan sebagainya.


Jika selama ini departemen kami sudah menggunakan dan mencoba beberapa produk E-Learning seperti Google classroom dan Moodle, menerapkan dua buah produk ini untuk keperluan yang berbeda. Pada awalnya kami menggunakan google untuk penyampaian materi belajar, tugas dan tes. Seiring berjalannya waktu dan menemukan beberapa kendala pemakaian produk google untuk online tes, maka kami beralih ke Moodle yang lebih ringan cepat, stabil dan bisa disesuaikan dengan keinginan kami dalam melaksanakan untuk quiz, mid semester tes dan final semester tes. Dimana Departemen IT mampu mengatur moodle dalam jaringan sekolah bisa diakses semi-offline dalam jaringan dan online. Dengan kami berniat mengembangkan yang lebih dari sekarang ini, dengan memadukan STEM dan memadukan learning manajemen system yang terbungkus dalam Smart Classroom. Memulai hal yang baru di sekolah bukanlah hal yang gampang, tetapi harus mampu menjalankan itu dengan menjadi pioner mulai dari kelompok tim kecil guru-guru kami. 


“Teknologi tidak bisa menggantikan peran seorang guru, tetapi guru yang tidak bisa menggunakan teknologi akan tergantikan”


“Tugas utama seorang guru adalah membuat peserta didik ketagihan belajar”


“There is nothing permanent except change”


No comments:
Write komentar

Recent Posts

Contact Form

Name

Email *

Message *