Sunday 29 October 2023

Bedanya apa? Kurikulum Merdeka dengan Kurikulum Cambridge International?

 


 Kurikulum dalam dunia pendidikan sebagai framework, dasar pendidikan itu dijalakan di suatu satuan pendidikan. Di Indonesia beberapa kali mengubah kurikulumnya, terakhir kita disuguhi kurikulum Merdeka dengan semangat merdeka mengajar dan merdeka belajar. Diharapkan dengan bergulirnya kurikulum baru ini tidak lagi berbasis pada konten materi pembelajaran, tetapi lebih mengacu pada bagaimana membuat siswa belajar, bagaimana mengoptimalkan potensi siswa itu sendiri. Guru memiliki kebebasan dalam mengolah Capaian Pembelajaran untuk diramu tujuan Pembelajarannya dalam Alur Tujuan Pembelajaran atau yang dulu disebut dengan silabus. Beberapa sekolah ada yang menjalankan kurikulum nasional dan juga kurikulum asing, salah satu kurikulum asing yang paling banyak diadopsi adalah kurikulum cambridge. 
Kurikulum Merdeka dan Kurikulum Cambridge International , kedua kurikulum ini memiliki perbedaan yang signifikan dalam pendekatannya, tujuannya, dan struktur pembelajarannya. Berikut ini adalah beberapa perbedaan utama antara kedua kurikulum tersebut:

1. Perbedaan mengenai Tujuan dan Lingkup:

Kurikulum Merdeka

Kurikulum ini diperkenalkan oleh Pemerintah Indonesia yang berfokus pada pengembangan keterampilan generik, peningkatan kreativitas, kemandirian, dan kebermanfaatan praktis dalam kehidupan sehari-hari. Tujuannya adalah mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan dunia nyata dengan pengetahuan dan keterampilan yang relevan.

Kurikulum Cambridge International

Kurikulum ini, yang dikenal juga sebagai Cambridge Assessment International Education, adalah kurikulum internasional yang dirancang oleh Cambridge University di Inggris. Kurikulum ini menekankan standar internasional dalam pelajaran inti seperti Matematika, Sains, Bahasa Inggris, dan Mata Pelajaran Sosial, dengan tujuan mempersiapkan siswa untuk ujian internasional seperti IGCSE (International General Certificate of Secondary Education) dan A-Level (Advanced Level).

2. Struktur Kurikulum:

Kurikulum Merdeka: Kurikulum ini didesain dengan pendekatan yang lebih fleksibel dan berorientasi pada pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan lokal. Fokusnya pada pengembangan keterampilan praktis dan penerapan pengetahuan dalam konteks kehidupan sehari-hari.

Kurikulum Cambridge International: Kurikulum ini memiliki struktur yang lebih terstruktur dan didasarkan pada standar internasional. Mata pelajaran ditetapkan dengan cermat, dan siswa mengikuti ujian standar internasional yang menilai pemahaman mereka terhadap materi pelajaran dan keterampilan akademik.

3. Ujian:

Kurikulum Merdeka: Pendekatan ini mungkin tidak memiliki ujian standar nasional atau internasional yang diwajibkan. Evaluasi lebih cenderung berbasis proyek, kinerja, dan penilaian keterampilan praktis.

Kurikulum Cambridge International: Siswa yang mengikuti kurikulum ini diharapkan untuk mengikuti ujian standar internasional seperti IGCSE dan A-Level yang mengukur pemahaman mereka terhadap materi pelajaran dan keterampilan akademik.

4. Akreditasi dan Pengakuan Internasional:

Kurikulum Merdeka: Lebih difokuskan pada pendidikan nasional dan mungkin memiliki tingkat pengakuan terutama di dalam negeri.

Kurikulum Cambridge International: Merupakan kurikulum internasional yang diakui di berbagai negara di seluruh dunia. Sertifikat dan kualifikasi dari Cambridge International memiliki pengakuan yang luas di perguruan tinggi dan tempat kerja internasional.

Saat memilih kurikulum, penting bagi siswa dan orang tua untuk mempertimbangkan tujuan pendidikan jangka panjang, kebutuhan siswa, dan aspirasi karier. Pilihan kurikulum harus disesuaikan dengan kebutuhan dan harapan individu serta rencana studi dan karier di masa depan.

BACA JUGA:

Capaian Pembelajaran pada Kurikulum Merdeka: Transformasi Menuju Pendidikan yang Lebih Holistik dan Inklusif

Contoh KKTP Menggunakan Interval Nilai

Contoh 1: KKTP Menggunakan pendekatan Rubrik

Contoh Download Modul Ajar IPA Kelas 7


Kurikulum Cambridge International memungkinkan fleksibilitas dalam metode pengajaran dan penilaian, termasuk pendekatan berbasis proyek. Banyak sekolah yang mengadopsi kurikulum Cambridge memilih untuk mengintegrasikan pembelajaran berbasis proyek ke dalam kurikulum mereka.

Dalam pendekatan berbasis proyek, siswa akan terlibat dalam proyek-proyek nyata yang memungkinkan mereka untuk mengasah keterampilan mereka melalui pengalaman praktis. Proyek-proyek ini dapat melibatkan riset, kerjasama tim, pemecahan masalah, presentasi, dan pengembangan keterampilan kreatif. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan pengetahuan siswa tetapi juga mengajarkan mereka keterampilan penting seperti berpikir kritis, komunikasi, dan keterampilan kolaboratif.

Sekolah yang menerapkan pendekatan berbasis proyek dalam konteks kurikulum Cambridge International sering kali berfokus pada pengembangan keterampilan abad ke-21, yang mencakup keterampilan seperti pemecahan masalah, kreativitas, literasi digital, dan keterampilan sosial. Dengan demikian, siswa tidak hanya memahami konsep-konsep akademis, tetapi juga belajar menerapkan pengetahuan dan keterampilan ini dalam situasi dunia nyata melalui proyek-proyek yang relevan.

Namun, walaupun pendekatan berbasis proyek dapat diintegrasikan ke dalam kurikulum Cambridge International, penting bagi sekolah untuk memastikan bahwa proyek-proyek tersebut terintegrasi secara efektif dengan materi pelajaran yang diajarkan, memenuhi standar pembelajaran, dan memberikan pengalaman pembelajaran yang bermakna bagi siswa.

Ketika kita membicarakan Kurikulum Merdeka dan Kurikulum Cambridge International, keduanya dapat menggunakan berbagai pendekatan, termasuk kombinasi dari pendekatan konten dan materi, tergantung pada bagaimana kurikulum tersebut dirancang dan diimplementasikan di sekolah.

Kurikulum Merdeka: Kurikulum ini mungkin memiliki fokus pada pengembangan keterampilan, sikap, dan pemahaman yang mendalam tentang konsep-konsep tertentu. Ini bisa mencakup strategi pengajaran yang menekankan pada pengembangan keterampilan praktis dan penerapan pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari. Pendekatan ini dapat diintegrasikan dengan proyek-proyek praktis dan pembelajaran berbasis pengalaman.

Kurikulum Cambridge International: Kurikulum ini memiliki standar internasional untuk konten pembelajaran. Namun, dalam implementasinya, guru memiliki kebebasan untuk memilih metode pengajaran dan pendekatan pembelajaran, termasuk pendekatan berbasis proyek dan pendekatan praktis, untuk membantu siswa memahami materi yang diajarkan.

Dengan demikian, sementara ada struktur dan standar dalam konten pembelajaran Kurikulum Cambridge International, cara materi ini diajarkan dan dipahami oleh siswa dapat bervariasi berdasarkan pendekatan pengajaran yang digunakan oleh guru di berbagai sekolah yang mengadopsi kurikulum ini. Begitu pula dengan Kurikulum Merdeka, di mana pendekatan praktis dan aplikatif dapat diintegrasikan ke dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa.

 


No comments:
Write komentar

Recent Posts

Contact Form

Name

Email *

Message *